Pages

Kamis, 20 Oktober 2011

CARA MENGHITUNG SHU KOPERASI SIMPAN PINJAM



KOPERASI: CARA MENGHITUNG SHU KOPERASI 

Contoh Perhitungan SHU Koperasi
Sesuai dengan perundang undangan kopesi Indonesia pembagian SHU KOPERASI “biasanya” dibagi atas bagian-bagian yang telah disebutkan sebelumnya. Dikatakan “biasanya” karena pembagian SHU KOPERASI tetap harus sesuai dengan keputusan anggota di RAT yang dituangkan dalam AD/ART.

Pembagian yang “ideal” dan biasa dipakai pada koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:


Cadangan : 40 %

SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 %

Dana pengurus : 5 %

Dana karyawan : 5 %

Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %

Dana sosial : 5 %


Persentase penghitungan SHU KOPERASI pun ditentukan pada RAT dan harus dituangkan dalam AD/ART koperasi. Jika anggota menginginkan SHU KOPERASI dibagikan seluruhnyapun tetap boleh, tapi tentu hal ini tidak dianjurkan karena keberadaan dana cadangan dll juga sangat penting untuk keberlangsungan koperasi.

Sesuai janji saya, pada postingan kali ini saya sampaikan cara penghitungan SHU KOPERASI. Secara matematik rumusan penghitungan SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:


SHU KOPERASI = Y+ X

Dimana:

SHU KOPERASI : Sisa Hasil Usaha per Anggota

Y : SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi

X: SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha

Dengan menggunakan model matematika, SHU KOPERASI per anggota dapat dihitung
sebagai berikut.

SHU KOPERASI= Y+ X


Dengan
SHU KOPERASIAE = Ta/Tk(Y)
SHU KOPERASIMU = Sa/Sk(X)

Dimana.

SHU KOPERASI: Total Sisa Hasil Usaha per Anggota
SHU KOPERASIAE : SHU KOPERASI Aktivitas Ekonomi
SHU KOPERASIMU : SHU KOPERASI Anggota atas Modal Usaha

Y : Jasa Usaha Anggota

X: Jasa Modal Anggota

Ta: Total transaksi Anggota)

Tk : Total transaksi Koperasi

Sa : Jumlah Simpanan Anggota

Sk : Simpana anggota total

Contoh:
SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 1000.000,-

Jika dibagi sesuai prosentase Pembagian SHU KOPERASI koperasi seperti contoh yang disampaiakan sebelumnya maka diperoleh:

Cadangan : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,-

SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,-

Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %= 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-

Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 %
Atau dalam contoh diatas senilai Rp.400.000,-

Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:

1. Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI yang dibagikan untuk aktivitas ekonomi (transaksi anggota) dan berapa prosentase untuk SHU KOPERASI modal usaha (simpanan anggota) prosentase ini tidak dimasukan kedalam AD/ART karena perbandingan antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi keuangan dan dominasi pengaruh atas usaha koperasi, maka harus diputuskan setiap tahun . Biasanya prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha adalah 30%. Jika demikian maka sesuai contoh diatas

Y = 70% x Rp.400.000,-
= Rp. 280.000,-

X= 30% x Rp.400.000,-
= Rp. 120.000,-

2. Hitung Total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap anggota dan total transaksi seluruh anggota serta total simpanan seluruh anggota. Sebagai contoh kita akan menghitung SHU KOPERASI MAJID. Dari data transaksi anggota diketahui Majid bertransaksi sebesar Rp. 10.000,- dengan simpanan Rp. 5000,- sedangakan total transaksi seluruh anggota adalah Rp.10.000.000,- dengan total simpanan anggota adalah Rp.2.000.000,-

Maka
SHU KOPERASIAE  Majid = Rp. 10.000,-/ Rp.10.000.000,-( Rp. 280.000,-)
= Rp. 280,-
SHU KOPERASIMU Majid = Rp. 5000,- / Rp.2.000.000,- (Rp. 120.000,-)
= Rp.300,-

3. Selesai

Contoh diatas diasumsikan bahwa 100% transaksi yang masuk ke koperasi adalah transaksi dengan anggota, padahal dalam kenyataanya pasti ada transaksi dengan non anggota.

 Sejenak saksikanlah iklan KOPERASI...!!!

Kamis, 13 Oktober 2011

DOWNLOAD BSE

Halo...insan buku yang cinta belajar! BAHGURU mencoba mengajak anda yang perlu buku-buku (SMK, SMU, SD/SMP) untuk browsing sepuasnya atau sekalian sedooot...biar ilmunya buaaanyak. Silahkan kali ini BAHGURU mengarahkan kepada  buku-buku BSE miliknya KEMDIKNAS RI yang termuat pada "Rumah Belajar Kemdiknas.go.id"

Jumat, 07 Oktober 2011

MENGENAL MACAM ALAT UKUR PANJANG

Baiklah sekarang postingan BAHGURU akan membahas mengenai alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibidang ilmu fisika, terutama alat ukur panjang. Bagi anda pencari materi alat ukur panjang inilah uraiannya dan disertai gambar-gambar dan penjelasannya. Selamat membaca! Mudah-mudahan ada manfaatnya....Ok!
Mengenal  Beberapa Alat Ukur Panjang.
Ada 3 macam alat ukur panjang yang sering digunakan dalam praktik pengukuran di laboratorium fisika, yaitu : mistar, jangka sorong dan micrometer skrup. Ketiga alat ukur tersebut mempunyai ketelitian yang berbeda. 

Senin, 03 Oktober 2011

SOAL-SOAL LATIHAN FISIKA S M K TEKNOLOGI


Bagi siswa SMK yang mengambil kompetensi keahlian TKR dan TKJ tingkatkanlah skill kalian di bidang fisika teknologi dengan cara melakukan latihan-latihan soal. Latihan soal yang BAHGURU berikan berikut ini:
-soal I untuk Kelas X
-soal II untuk KelaS XI
-soal III untuk Kelas XII
Silahkan yang ingin  menjajal kemampuan anda untuk mencobanya....!!! semoga  berhasil !